Arti Kader dan Pengkaderan

Arti Kader Dan Pengkaderan

Laskar I Hipma Halut Makassar

Kader Berasal dari bahasa Yunani “cadre”yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas berarti orang yang mampu menjalankan amanat, memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian, pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi.Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi.Secarautuh kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh pengkaderan formal, terujidalam pengkaderan informal dan memiliki bekal melalui pengkaderan non formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetapakan membawa misi gerakan organisasi hingga paripurna.

Pengakaderan berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dankebutuhan tertentu yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal,kemampuan fisik, dan moral sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan masa depanyang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai yang di yakini serta misi perjuangan yangdiemban.Sistem Pengkaderan Imadiklus adalah totalitas upaya pembelajaran yang dilakukan secara terarah, terencana, sistemik, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi, mengasah kepekaan, melatih sikap, memperkuat karakter, mempertinggi harkat danmartabat, memperluas wawasan, dan meningkatkan kecakapan agar menjadi manusia yang beradab, berani, santun, berkarakter, terampil, loyal, peka, mampu dan gigihmenjalankan roda organisasi dalam segala upaya pencapaian cita-cita dan tujuan perjuangannya

Peserta dan Panitia LASKAR HALUT

Sistem Pengkaderan Imadiklus mengenal tiga bentuk pengkaderan yang bersifat substansial dan komplementasi serta terikat satu dengan yang lainnya yaitu Pengkaderan Formal,PengkaderanInformal dan Pengkaderan Non Formal. Secara bersama-sama, ketiganya terpadu dengan suasanadan kebiasaan sehari-hari di lingkuangan imadiklus yang memiliki andil menentukan dalam proses pengkaderan.

Panitia Laskar Zona Alaudin

Sambutan Ketua Umum ( Kiri ) dan Ketua Panitia Laskar I (Kanan)

Senior Hipma Halut saat berpartisipasi pada Kegiatan LASKAR I

Karena diorientasikan untuk membentuk serta mengembangkan karakter, sikap, etika, produktivitas dan kreatifitas para kader, maka pengkaderan bisa dikategorikan sebagai aktivitasasasi. Terutama dalam upayanya mewujudkan misi, peran, dan fungsi dalam kehidupan pribadidan organisasi serta kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui pengkaderan, diperluas pengetahuan dan wawasannya, ditempa keberanian dankarakternya, dikembangkan potensi dan kemampuan dirinya, dipupuk kemandiriannya, sertadiasah keaasadaran, kepekaan, kehendak dan kecakapan sosialnya.Sistem Pengkaderan Imadiklus

Peserta LASKAR saat menerima Materi

( Dari Kiri ) Kanda Agung Saat Menyampaikan Materi, Opick Bm ( Kanan)

Sebuah gerakan yang rapi dan massif harus mengandalkan terbentuknya factor-faktor  produksi,distribusi dan wilayah perebutan. Tanpa menggunakan logika ini maka gerakan akanselalu terjebak pada heroism sesaat dan kemudian mati tanpa meninggalkan apa-apa selain kemasyuran dan kebanggaan diri belaka. Katakanlah kita sedang akan membangun sebuahgerakan maka dimana wilayah perebutan yang akan kita temui dan oleh karena itu apayangharus kita produksi dan menggunakan jalur distribusi seperti apa agar produk-produk kita tidak disabotase di tengah jalan. Rangkaian produksi-distribusi-perebutan ini adalah sebuah matarantai

yang tidak boleh putus, karena putusnya sebuah mata rantai ini berarti matinya dinamikasebuah gerakan atau setidaknya hanya akan menjadi tempat kader-kadernya heroism-ria. Dan yang lebih penting bahwa keadaaan semacam ini akan lebih mudah untuk di aborsi.Skema kaderisasi di bawah ini mensyaratkan tidak boleh adanya keterputusan antara satu prosesdengan prosesyang lainnya, karena antara satu denganyang satunya saling terkait, dan prosestersebut akan berjalan secara terus menerus. Skema ini juga mengisyaratkan paling tidak memberikan gambaran kepada kita bahwa system pengkaderan Imadiklus jangan hanya terfokus pada sisi internal saja, artinya mencetak kader sebanyak-banyaknya tetapi tidak tahu mau dibawakemana kader tersebut. Untuk itu, sudah saatnya kita berfikir secara realistis, bahwa tanggung jawab Imadiklus secara organisasional juga terletak pada sisi pendistribusian kader pada medan-medan distribusi.

 Melalui strategi pengkaderanyang berorientasi jangka panjang ini,diharapkan dalam bebrapatahun ke depan Imadiklus dapat menjadi salah satu organisasi yang mempunyai jaringan disemua lini gerakan dan perubahan serta diharapkan mampu menjadi salah satu factor perubahanyang signifikan. Tetapi yang perlu diingat, bahwa dalam system pengkaderan jangka panjang ini,merupakan pekerjaan generasi, sehingga kita akan kesulitan untuk melihat indicator perubahanImadiklus dalam ukuran hari dan bulan.Pada dasarnya system pengkaderan Imadiklus merupakan system terpaduyang menekankan pengembangan kader dalam segi kognitif,afektif dan psikomotorik serta menanamkan nilai-nilaike-PLS-an dalam setiap langkahyang ditempuh. Dengan kata lain, pengkaderan imadiklus hendak mencetak sosok kader yang memiliki pengetahuan luas dan mendalam serta mempunyai jiwa  dengan landasan pijak loyalitas yang kuat. Kader semacam ini dibutuhkan agar misi Long   Life Education baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek dapatdirealisasikan.Oleh karena itu Imadiklus menggunakan 3 jenis pengkaderan dalam system pengkaderannya. Disadari bahwa kualitas ketiganya dipengaruhi secara penuh dan sekaligus mempengaruhi lingkungan sehari-hari organisasi. Mengingat factor lingkungan tersebut maka Imadiklus harus mulai berbenah menciptakan kualitaas keorganisasian yang lebih relevan.

Sumber : http://www (dot )scribd(dot)com

Tinggalkan komentar